Terap Festival adalah festival teater ruang publik yang berfokus pada eksplorasi, pemaknaan, dan transformasi ruang publik melalui seni performatif. Setelah sukses dengan edisi pertama pada tahun 2024 yang mengangkat tema “Explore Landmark: Braga Berebut Kenangan”, edisi kedua hadir dengan tema “Kota di Jalan Kita”. Tema ini mengajak seniman dan warga untuk bersama-sama merespons kota sebagai ruang hidup yang inklusif dan berkeadilan.
“Kota di Jalan Kita” menyoroti dua isu utama: hak mobilitas (right of mobility) dan hak atas kota (right to the city). Hak mobilitas merujuk pada kebebasan setiap individu untuk bergerak tanpa hambatan, baik secara fisik, sosial, maupun ekonomi. Mobilitas yang setara merupakan hak dasar yang memungkinkan akses terhadap pekerjaan, transportasi, pendidikan, jejaring sosial, hiburan, hingga perawatan diri.
Namun, dalam banyak kasus, ketimpangan mobilitas masih menjadi isu serius. Halangan seperti jarak antara pusat dan pinggiran, moda transportasi publik yang tidak memadai, beban kerja domestik, kemampuan fisik (abilitas), serta stigma terhadap ekspresi gender menjadi kendala besar bagi sebagian warga untuk menikmati kebebasan bergerak di ruang kota.
Di sisi lain, hak atas kota menekankan akses setara bagi semua individu untuk menikmati, memanfaatkan, dan berkontribusi terhadap ruang-ruang kota. Kota seharusnya menjadi ruang yang inklusif, aman, nyaman, dan layak bagi semua, termasuk kelompok-kelompok yang terpinggirkan akibat kebijakan tata ruang, gentrifikasi, atau pembangunan yang tidak berpihak pada masyarakat kecil. Hak atas kota bukan hanya soal akses fisik, tetapi juga hak untuk menentukan masa depan kota sebagai ruang kolektif yang merepresentasikan keberagaman dan kebutuhan semua warganya.
Kota Bandung, dengan kompleksitas sosial, budaya, dan ekonominya, menjadi lokasi ideal untuk menggali dua isu ini melalui seni teater ruang publik. Kawasan seperti Braga dan Dago, yang kaya akan sejarah namun juga menghadapi tantangan modernisasi, dipilih sebagai ruang eksplorasi artistik. Terap Festival #2 hadir untuk menggugah kesadaran akan pentingnya kota yang mendukung keberagaman, inklusivitas, dan partisipasi aktif warga. Melalui pendekatan seni dan keterlibatan komunitas atau warga, festival ini menjadi ruang dialog lintas generasi, kelas, dan komunitas, serta platform untuk merayakan kota sebagai ruang bersama.
Hak mobilitas dan hak atas kota adalah emosi dan afeksi terhadap kepemilikan ruang. Ketimpangan dalam mobilitas menciptakan pengabaian terorganisir terhadap kelompok rentan. Kota yang adil harus menjamin kesetaraan gerak bagi semua warganya. Mobilitas bukan hanya soal perjalanan fisik, tetapi tentang bagaimana tubuh, kelas, gender, dan abilitas seseorang diterima di kota sebagai ruang hidup bersama.
Melalui festival ini, tema “Kota di Jalan Kita” menjadi simbol gerakan kolektif menuju keadilan ruang yang menjamin hak-hak dasar setiap warga, mengundang seniman, warga, dan pemangku kepentingan untuk bersama-sama membayangkan dan membangun kota yang lebih inklusif.
Terap Festival bukan hanya ruang apresiasi seni, tetapi juga ruang aksi untuk mewujudkan kota yang inklusif dan manusiawi. Seni performatif, khususnya teater, memiliki kekuatan untuk merepresentasikan realitas kota, menggugah empati, dan membuka dialog tentang keadilan sosial di ruang urban. Festival ini adalah langkah nyata untuk mempertahankan hak mobilitas dan hak atas kota sebagai bagian dari identitas dan masa depan kolektif kita.
Bergabunglah dengan Terap Festival 2025 untuk mewujudkan “Kota di Jalan Kita” sebagai ruang yang adil dan inklusif bagi semua.